Everton Menerima Hukuman Pengurangan Poin

Everton telah dijatuhi hukuman pengurangan 10 poin karena melanggar peraturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League.

Klub menyatakan ketidakpercayaan dan kekecewaannya atas keputusan tersebut dan berjanji untuk menentangnya. Everton berpendapat bahwa berat dan kerasnya hukuman tersebut tidak secara akurat mewakili bukti yang disajikan.

Komisi menemukan bahwa perhitungan PSR Everton menghasilkan kerugian sebesar £124,5 juta, seperti yang diklaim oleh Premier League, yang melebihi ambang batas £105 juta yang diizinkan di bawah PSR.

Rekor Hukuman di Premier League

Pengurangan poin yang dialami membuat musim Everton semakin berat di Premier League yang tersedia di situs 188bet. Setelah nyaris lolos dari degradasi musim lalu, Everton saat ini nyaman di peringkat 14, delapan poin di atas zona degradasi, sebelum adanya hukuman tersebut.

Hukuman yang diterima Everton merupakan yang paling berat yang pernah dijatuhkan kepada klub Liga Primer. Hanya tiga klub lain yang pernah dijatuhi hukuman pengurangan poin untuk pelanggaran serupa.

Middlesbrough kehilangan tiga poin karena gagal memainkan pertandingan melawan Blackburn pada 1996-1997, sementara Portsmouth dikurangi sembilan poin setelah memasuki masa administrasi pada 2010. Tottenham Hotspur menerima pengurangan 12 poin sebelum musim 1994-1995 karena masalah keuangan, namun kemudian dikurangi menjadi enam poin dan akhirnya dibatalkan sama sekali.

Everton Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Everton dituduh melanggar aturan PSR pada bulan Maret dan dirujuk ke komisi independen untuk penyelidikan lebih lanjut. Everton bersikukuh tidak bersalah dan bersumpah untuk menentang tuduhan tersebut pada sidang yang diadakan bulan lalu.

Everton mengaitkan pengeluaran keuangan yang berlebihan dengan keadaan yang tidak terduga dan di luar kontrol. Perang yang sedang berlangsung di Ukraina memaksa Everton untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan induk Alisher Usmanov, USM, yang mengakibatkan hilangnya 15 kesepakatan komersial dan perjanjian hak penamaan senilai £200 juta untuk stadion baru di Bramley Moore Dock.

Manajer Everton, Sean Dyche, dilaporkan diberitahu tentang keputusan komisi independen oleh direktur sepak bola Kevin Thelwell dan ia juga merasa kecewa dan terkejut dengan hasil keputusan tersebut.

Leicester Menjajaki Opsi Hukum

Leicester City sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Everton menyusul pengurangan 10 poin dari The Toffees karena melanggar peraturan keuangan Premier League.

The Foxes terdegradasi ke Championship musim lalu, sementara Everton finis satu peringkat dan dua poin di atas mereka. Seandainya Everton mendapatkan pengurangan poin mereka di musim sebelumnya, Leicester akan tetap berada di Premier League.

Leicester sedang mencari kompensasi finansial untuk pendapatan yang hilang terkait dengan degradasi. Leicester percaya bahwa tindakan Everton membuat mereka kehilangan tempat di Premier League dan mereka harus mendapatkan kompensasi atas kerugian mereka.

Penting untuk diperhatikan bahwa Leicester tidak dapat meminta agar degradasi mereka dibatalkan. Premier League telah menetapkan klasemen untuk musim lalu, dan tidak mungkin untuk membatalkan keputusan tersebut.

Dampak Sanksi Everton Terhadap Klub Lain

Hukuman yang diterima Everton baru-baru ini karena melanggar peraturan keuangan dapat menjadi preseden untuk sanksi yang lebih berat terhadap Chelsea dan Manchester City jika mereka terbukti bersalah atas pelanggaran serupa. City menghadapi lebih dari 100 dakwaan melanggar peraturan Premier League, sementara Chelsea sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran keuangan antara tahun 2012 dan 2019.

Kasus City sangat memprihatinkan karena banyaknya tuduhan dan sifat serius dari tuduhan tersebut, yang meliputi kegagalan untuk memberikan informasi keuangan yang akurat, menghilangkan rincian tentang kompensasi pemain dan manajer, melanggar aturan Financial Fair Play, dan menghalangi penyelidikan yang dilakukan oleh Premier League. Situasi Chelsea berbeda dari City karena pemilik baru klub yang melaporkan sendiri ketidaksesuaian yang mereka temukan saat mengambil alih Chelsea dari pemilik lama, Roman Abramovich.

Sementara hukuman Everton dapat dilihat sebagai bentuk peringatan, City dan Chelsea dapat menghadapi hukuman yang jauh lebih berat, termasuk potensi degradasi dari Premier League.