Napoli Tunjuk Mantan Pelatih Sebagai Pelatih Baru

Napoli, juara bertahan Serie A, kembali menjunjuk Walter Mazzarri sebagai pelatih kepala, hanya dua hari setelah kalah 0-1 dari Empoli yang mengejutkan para pengguna situs Fun88.

Mazzarri, yang pernah melatih di Liga Inggris, menggantikan Rudi Garcia yang ditunjuk musim ini untuk menggantikan Luciano Spaletti. Penunjukkan Mazzari adalah perubahan pelatih ketiga Napoli dalam lima bulan terakhir.

Keputusan untuk memecat Garcia datang setelah rentetan hasil buruk Napoli di kandang, termasuk hasil imbang 1-1 dengan Union Berlin di tengah pekan lalu di Liga Champions. Saat ini, Napoli tertinggal 10 poin dari pemimpin klasemen Inter Milan di Serie A.

Kembalinya Mazzarri ke Napoli

Dalam pernyataan yang dirilis sebelum mengumumkan penunjukan Walter Mazzarri sebagai pelatih kepala baru, Presiden Napoli, Aurelio De Laurentis, mengkonfirmasi keputusan klub untuk mengakhiri kontrak Rudi Garcia. Meskipun menandatangani kontrak dua tahun yang berlaku hingga Juni 2025, masa jabatan Garcia di Napoli berhenti di tengah jalan setelah serangkaian hasil buruk Napoli.

Saat ini, Napoli berada di posisi keempat di Serie A, 11 poin lebih sedikit pada tahap yang sama musim lalu, dengan 21 poin setelah 12 pertandingan. Kemampuan mencetak gol Napoli juga menurun di bawah kepemimpinan Garcia, dengan mencetak enam gol lebih sedikit dan kebobolan empat gol lebih banyak dibandingkan pada periode yang sama musim lalu di bawah Luciano Spalletti.

Dengan periode dua minggu krusial yang akan datang, De Laurentiis menganggap perubahan perlu dilakukan, memanfaatkan jeda internasional untuk mengganti staf kepelatihan.

Kejayaan Masa Lalu Napoli dengan Mazzarri

Keputusan De Laurentis untuk menggantikan Luciano Spalletti dengan Rudi Garcia pada musim panas menuai kritik, dengan beberapa memprediksi bahwa langkah tersebut akan menjadi bumerang. Ini merupakan kali pertama sejak pemecatan Roberto Donadoni pada musim 2009-10, Napoli memutuskan hubungan dengan seorang pelatih di awal musim.

Penunjukan Mazzarri sebagai pelatih kepala baru mendapat reaksi beragam dari penggemar Napoli, dengan beberapa melihatnya sebagai solusi sementara. Namun, Mazzarri tetap menjadi sosok populer di Napoli, setelah membawa Napoli meraih Piala Italia pertama dalam 25 tahun dan finis di posisi kedua di Serie A pada masa jabatan sebelumnya.

Periode pertama Mazzarri di Napoli ditandai dengan gaya permainan menyerang yang menarik, dipimpin oleh trio Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, dan Marek Hamsik, yang secara kolektif mencetak 182 gol selama periode tersebut.

Kontrak Jangka Pendek Mazzari

Dengan opsi yang terbatas di tengah musim, Napoli memilih Mazzarri, yang bersedia untuk menandatangani kontrak jangka pendek, sementara kandidat lain seperti Igor Tudor menuntut durasi kontrak yang lebih panjang. Antonio Conte hanya tertarik untuk mengambil alih kendali pada akhir musim ini, sementara Vincenzo Italiano, Thiago Motta, dan Luis Enrique juga bisa dipertimbangkan di musim panas mendatang.

Kembalinya Mazzarri juga membangkitkan harapan di kalangan penggemar Napoli yang dengan senang hati mengingat masa jabatannya yang sukses sepuluh tahun yang lalu. Napoli membutuhkan stabilitas defensif dan kreativitas menyerang, dengan pemain seperti Giacomo Raspadori, Matteo Politano, Khvicha Kvaratskhelia, dan Victor Osimhen yang mampu memberikan kontribusi.

Mazzarri, yang memimpin Napoli meraih 89 kemenangan selama periode pertamanya, telah menganggur sejak dipecat oleh Cagliari pada Mei 2022.

Mazzarri Menghadapi Tantangan Berat untuk Menyelamatkan Musim Napoli

Target awal bagi Mazzarri sebagai manajer baru adalah untuk memastikan Napoli lolos ke babak 16 besar Liga Champions dan mengejar AC Milan di posisi ketiga yang hanya unggul 2 poin. Dengan 26 pertandingan tersisa di Serie A, target untuk mempertahankan gelar Scudetto masih cukup memungkinkan meskipun berat karena Inter Milan yang tampil cukup dominan musim ini.

Empat masa kepelatihan Mazzarri sebelumnya berakhir dengan buruk, menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mengulangi kesuksesan masa lalu. Pertandingan pertamanya sebagai pelatih adalah lawatan ke Atalanta, diikuti oleh tiga pertandingan sulit melawan Real Madrid di Liga Champions, Inter Milan, dan Juventus.